Kamis, 25 Oktober 2012

DRAMA REMAJA

NASKAH DRAMA
Warna-warni Remaja


Di suatu pagi yang cerah,cahaya matahari hampir menyelimuti seluruh wilayah SMA Negeri 1 Rantepao yang siap memulai segala aktivitas pendidikan. Siswa-siswi berseragam putih abu-abu yang memasuki masing-masing kelasnya untuk menuntut ilmu. Tepatnya di kelas XI IPA I,  tampak beberapa murid yang saling bercakap-cakap menunggu pelajaran dimulai,yaitu Tiffany dan Tricha yang dikenal sebagai anak nakal di sekolah itu.
        Mereka adalah anggota dari sebuah genk remaja nakal yang bernama “The BF4ever”. Dimana salah satu anggotanya yang bernama Titin belum tiba di sekolah. Dua sekawan itu sedang berbincang-bincang sambil menunggu kawannya Titin.  
Tricha         : Selama liburan ini, kamu berlibur ke mana?
Tiffany        : Liburan ini,aku berlibur ke Paris.
Tricha         : Wow! Pasti seru deh! Di sana kamu buat apa saja?
Tiffany        :Seperti biasa, aku antar kucing aku Tumang untuk ikut Cat Show International.
Tricha         :Ohh. Ngomong-ngomong Titin mana yaa?
Tiffany        :Iya ya, kan kita kurang seru kalau belum lengkap.
Tiba-tiba Titin muncul dengan wajah yang berseri-seri.
Titin            : Hai teman-teman, apa kabar ?
Tricha         : Itu diaa.
Tiffany        :Hai juga,kabar baik.
Titin            : Dengar-dengar, ada siswa baru loh! Pindahan dari desa yang kamseupay gitu! Iuhhh.
Tricha         : Hah? Kita mau sekelas dengan anak kampung? Aku gak sudi ahh..
Tiffany        : Aku jugaa.
Kriiiiiing... Tanda bel masuk berbunyi. Pak guru memasuki kelas mereka membawa tas andalnnya yang berwarna hitam.
Semua         : Selamat pagi pak.
Pak Debertus: Selamat pagi anak-anak, mohon perhatiannya! Hari ini kita kedatangan murid baru, saya harap kalian dapat menerima ia dengan baik. Oya devi, silahkan perkenalkan diri kamu.
Devi             :Salama’ pagi sola nasang, sangangku devi.
Debertus     :Hmm. Devi,mohon maaf di sekolah ini tidak diperbolehkan menggunakan bahasa daerah. Kamu harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Devi             :Iya pak, saya minta maaf. Selamat pagi teman-teman,nama saya Devi,saya pindahan dari SMA 4 Pangala’. Saya pindah ke SMA Negri 1 Rantepao karna mengikuti orang tua saya yang pindah tugas ke Rantepao.
Debertus     : Baik, sekarang silahkan kamu duduk di bangku kosong di sudut sana.
Devi             : Trimakasih Pak.
Tricha         : Iihh.. aku nggak mau duduk sama dia! (sambil berdiri dan menyentak meja).
Devi hanya berdiri termenung dengan raut wajah sedih dan kecewa.
Debertus     :Tricha,kamu tidak boleh seperti itu. Kamu harus bersikap baik pada Devi,bahkan pada semua teman kamu.
Dengan raut wajah yang kesal, Tricha pun kembali duduk d bangkunya dan membiarkan Devi duduk di sampingnya.
Debertus     : Baik anak-anak,mari kita memulai pelajaran kita.
Titin            : Lihat tuh si Devi, dari penampilannya saja kelihatan kampungan. (sambil berbisik ke tricha)
Tiffany        : Iya, memang. Namanya juga pindahan dari kampung.
Setelah beberapa jam proses belajar-mengajar berlalu. Tanda bel pulang pun berbunyi. Seluruh murid XI IPA I bergegas pulang . Terkecuali tiga sekawan itu, mereka tinggal berbincang-berbincang di dalam kelas.
Tiffany        : Teman-teman, setelah aku pikir-pikir, gimana kalau kita kerjain si Devi?
Tricha         : Iya boleh juga ide kamu!
Tiffany        : Tapi, gimana caranya?
Titin            :Ide kamu apa Tricha?
Tricha         :Aku punya ide! Gimana kalau kita ajak dia masuk genk kita,trus kalau ia berminat masuk, kita kerjain abis-abisan deh!
Titin            :Setuju!!
Keesokan harinya, tiga orang sahabat itu tiba di sekolah dan siap untuk melakukan rencana jahatnya.
Titin            : Hai teman-teman,
Tricha         :Hai Titin.
Titin            :Kalian ingat kan, rencana kita untuk ngerjain sih anak kampung itu?
Tiffany        : Iya donk! Eh, itu dia si anak kampung!
Devi yang baru saja tiba di kelas, langsung menduduki bangkunya,di samping Tricha.
Tricha         : Hai Devi, aku Tricha! (Tricha hanya berpura-pura baik terhadap devi sambil berjabat tangan dengan Devi)
Titin            :Aku Titin. (Titin yang juga berpura-pura baik,menjabat tangan Devi)
Tiffany        :Hey kamu, mau nggak masuk genk kami?
Tricha         :Iyaa kalau kamu masuk genk kami, pasti seru!
Tiffany        : That’s right Tricha!
Devi             : Tapii,aku tidak bisa bergaya seperti kalian (Dengan raut wajah yang polos dan lugu)
Titin            :Alaaa.. nggak usah so’ jual mahal deh!
Tricha         :
Tiffany        :
Devi pun memikirkannya sejenak,dan akhirnya ia pun mau masuk genk itu.
Devi             : Hmmm. Iya deh teman-teman,aku mau. (Dengan senyum kecil dan hati yang ragu)
Titin            : Nah,gitu donk!
Tricha         :Ayo ikut kami! (sambil menarik tangan Devi)
Tiga orang sahabat itu membawa Devi ke gerbang sekolah,yang cukup tinggi. Di sana mereka mulai mengerjai Devi.
Tiffany        :Untuk dapat masuk genk kami, kamu harus bisa memanjat pagar ini,karna inilah yang biasa kami lakukan jika ingin bolos.
Titin            : Iya Devi! Kamu pasti bisa kok, panjat pagar ini. (sambil menepuk bahu devi)
Devi             :Taaapiii.. ini kan bukan tindakan yang benar. Maaf teman-teman aku tidak berani  melakukannnya.
Tricha         :Ah Devi! Kamu kok seperti itu. Ayoolaah!
Dengan berat hati, Devi pun mencoba memanjat pagar sekolah. Namun,tiba-tiba Pak satpam yang terkenal galak itu datang menghampiri keempat anak itu.
Devi             : Baiklah teman-teman,aku akan mencoba. (mulai memanjat pagar)
Elieser         :Hey kalian! Apa yang sedang kalian lakukan di sini? Apa kalian ingin berbuat ulah lagi?!
Tiffany        : Tidak kok pak, kami Cuma mauuu, kaburrrrr!!!
Elieser         : Kalian benar-benar anak nakal! Berhenti!
Seketika itu juga mereka berlari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap oleh pak satpam. Devi pun meloncat dari pagar dan juga ikut berlari dengan 3 anak nakal itu. Namun Devi tiba-tiba terjatuh, dan ia pun tertangkap oleh pak satpam.
Elieser         :Nah sekarang kamu tidak bisa kabur lagi!
Devi             :Ampun pak.. Saya hanya disuruh oleh mereka.
Elieser         :Terserah kamu ingin bilang apa, yang jelas kamu harus saya bawa ke kantor. (sambil menarik Devi ke kantor)
Setibanya di kantor, di sana tampak pak Debertus yang merasa bingung dengan kedatangan pak satpam membawa Devi. Pak satpam langsung melapor kepada Pak Debertus.
Debertus     :Ada apa ini? Kenapa kamu Devi?
Elieser         :Begini pak, tadi saya mendapati ia sedang mencoba memanjat pagar. Ia mencoba kabur, tapi untung saya berhasil menangkapnya.
Debertus     : Apa benar Devi,kamu melakukan demikian?
Devi             : Iya pak, tapi sebenarnya saya tidak ingin melakukannya pak. Saya hanya di suruh oleh Titin,Tiffany dan Tricha.
Debertus     : Oh begitu rupanya. Tapi, kamu tidak seharusnya melakukan apa yang mereka katakan. Mereka itu anak nakal yang memang sering berbuat onar di sekolah ini.
Elieser         : Iya nak, kamu sebaiknya tidak bergaul dengan mereka.
Devi  :Maafkan saya pak,                             
Debertus     : hmm. Tapi biar bagaimana pun hukuman di sekolah ini harus tetap ditegaskan. Karna kamu telah melanggar peraturan, point kamu harus saya kurangi.
Devi             :Iya  pak, saya menerima hukuman yang bapak berikan (dengan wajah yang sedih)
Debertus     :Baiklah, sekarang kamu boleh kembali ke kelasmu. Pak, tolong bawa Devi ke kelasnya.
Elieser         : Siap pak! Mari Devi, saya antar ke kelas kamu.
Keesokan harinya,pelajaran sejarah yang dipimpin oleh pak Debertus sedang berlangsung di kelas XI IPA I. Sementara pelajaran berlangsung, tampak Tricha,Titin dan Tiffany sedang asyik bergosip dan sama sekali tidak mendengarkan penjelasan pak Debertus. Tindakan mereka menciptakan kebisingan dalam kelas, sehingga Pak Debertus pun marah.
Debertus     : Anak-anak mari buka halaman 77, di sini kita dapat melihat masa kerajaan Hindu Budda.
Tiffany        :Teman-teman lihat tuh wajah pak guru, lucu yaa..
Titin            :Hahahahaha. Iya ya!
Tricha         :Model rambutnya,bentuk wajahnya, mirip kucing kamu tiffany!
Titin/Tiffany    :Hahahahahahahaha.
Debertus     :Kalian bisa diam tidak?!(wajah pak debertus yang marah sambil menepuk meja dengan keras)
Devi             : Teman-teman kalian harus diam, sebelum pak guru menuju ke mari.
Ketiga anak itu tetap saja tertawa dengan kerasnya sambil mengunyah permen karet. Sehingga amarah pak Debertus semakin naik dan segera berjalan menuju meja mereka.
Debertus     : Kalian benar-benar tidak menghargai saya sebagai guru! Kalian harus dikeluarkan dari sekolah ini!.
Mendengar perkataan Pak Debertus, mereka tersentak kaget dengan wajah yang kaku. Dalam hati mereka sangat takut, mereka khawatir akan apa yang dikatakan oleh Pak Debertus sungguh akan dilakukan. Mereka berusaha meminta maaf kepada pak Debertus, namun semuanya hanya sia-sia.
Tricha         : Ampun pak, tadi kami sudah berlaku tidak sopan.
Tiffany        : Tolong maafkan kami pak, kami mengaku salah.
Titin            : Kami janji pak, tidak akan mengulanginya lagi.
Debertus     : Saya tidak memberi kalian toleransi lagi! Karna kalian sudah kelewatan. Sebentar kami guru-guru akan mengadakan rapat untuk memutuskan kalian dikeluarkan atau tidak. Sebaiknya kalian persiapkan mental kalian,karna besok baru saya akan memberitahukan kalian keputusan rapat.
Pak Debertus pun segera melangkahkan kaki keluar dari kelas itu. Perasaan ketiga anak itu sungguh kacau. Rasa kesal,sedih,takut dan menyesal memenuhi hati dan pikiran mereka.Mereka hanya tinggal duduk termenung sambil merenungkan kesalahannya.
Titin            :Bagaimana ini teman-teman, aku takut kalau kita benar-benar akan dikeluarkan.
Tricha         : Aku juga takut, nanti aku mau bilang apa ke papi mami aku.
Tiffany        : Hmm. Ini semua karna ulah kita sendiri teman-teman. Mau tidak  mau, kita harus menerima akibatnya.
Titin            : Aku benar-benar menyesal sekarang, seandainya saja waktu bisa kembali.
Tricha         : Iya, seandainya waktu bisa terulang, aku ingin perbaiki semua kelakuan burukku selama ini.
Tiffany        : Seandainya saja, tadi kita bersikap lebih sopan terhadap pak guru, pasti semuanya tidak akan begini.
Devi             : Sudahlah teman-teman, kalian tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi. Sekarang kalian  hanya perlu membenah diri, menjadi lebih baik.
Titin            : Devi, apa kamu masih dendam terhadap kami?
Tricha         : Pasti kamu dendam kan sama kami.
Devi             :Tentu tidak, saya sama sekali tidak dendam terhadap kalian.
Tiffany        : Kami minta maaf ya Devi, atas sikap buruk kami terhadap kamu selama ini.
Devi             : Iya, saya sudah maafkan kalian kok.
Devi yang merasa kasihan terhadap teman-temannya pun berniat untuk menolong temannya. Ia berusaha agar temannya akan diampuni oleh Pak Debertus. Sepulang sekolah, Devi berjalan menuju kantor dengan tujuan untuk  berbicara dengan Pak Debertus. Setelah sekitar 30 menit mereka berbicara, Devi pun pulang ke rumahnya.
Hari ini adalah hari dimana penentuan genk “TheBF4ever” dapat bertahan di SMA Negri 1 Rantepao, atau sebaliknya. Tiffany,Tricha dan Titin bersama-sama memasuki kelasnya. Dengan wajah yang kusut mereka berjalan secara perlahan. Mereka duduk di bangkunya masing-masing dengan hati berdebar-debar menunggu keputusan guru-guru. Tak lama kemudian, datanglah Pak satpam memanggil mereka.
Elieser      : Kalian Titin,Tricha dan Tiffany, mari ikut bapak menuju kantor. Pak Debertus ingin bicara dengan kalian.
Titin         : Pak eli,
Elieser      : Ada apa? Apa kamu ingin mengejek saya lagi?
Titin         : Tidak Pak.
Tricha      : Kami minta maaf ya pak, atas kelakuan kami selama ini.
Elieser      : Iya nak, tidak apa-apa. Saya memaklumi kalian, sebagai remaja kalian tentu berwarna-warni. Terkadang kalian berwarna gelap,yaitu disaat kalian berbuat buruk. Dan terkadang kalian juga berwarna terang, yaitu disaat kalian menjadi anak-anak yang berbakti dan taat.
Tiffany     : Bapak benar, remaja memang penuh warna.
Elieser      : Ya sudah, mari anak-anak kita pergi.
Setibanya di kantor,di sana pak Debertus telah menunggu mereka.
Semua      : Selamat pagi pak (sambil menundukkan kepala)
Debertus  : Selamat pagi anak-anak. Silahkan kalian duduk.
Elieser      : Permisi pak, saya pergi dulu ya.
Debertus  : Iya silahkan. Anak-anak, saya rasa saya tidak perlu basa-basi lagi. Rapat yang kami adakan kemarin memutuskan bahwa kalian, masih diberi satu kesempatan lagi.
Mendegar hal itu, serempak mereka bertiga tersenyum penuh kelegaan.
Titin         : Maksud bapak, kami tidak jadi dikeluarkan dari sekolah ini kan Pak?
Debertus  : Iya, (sambil mengangguk kepalanya)
Tricha      : Yeeee.. kita tidak jadi dikeluarkan!
Tiffany     :Horee. Trimakasih banyak pak.
Debertus  : Kalian juga harus bertrimakasih kepada teman kalian, Devi.
Titin         : Memangnya kenapa pak?
Debertus  : Karna dialah yang membantu kalian untuk tidak dikeluarkan. Saya harap, dengan diberikannya kesempatan ini, kalian bisa berubah menjadi lebih baik.
Semua      : Siap pak!
Debertus  : Sekarang kalian sudah bisa kembali ke kelas.
Tricha      : Teman-teman, aku nggak nyangka Devi yang selama ini kita jailin, ternyata peduli terhadap kita.
Tiffany     : Iya ya, dia memang anak yang baik hati. Aku mau deh berteman akrab dengan dia.
Titin         : Gimana kalau kita jadikan Devy sebagai anggota ke empat dari TheBF4ever.
Semua      : Setuju!
Devi          : Hai teman-teman! Bagaimana hasil keputusannya?
Tricha      : Kami masih bisa bersekolah di sini.
Devi          : Syukur kalau begitu.
Titin         : Devi, kami mau bilang sesuatu nih,
Devi          : Apa?
Semua      : Kamu mau tidak,masuk genk kami?
Devi          : Tapii.
Tiffany     : Tidak Devi, kami tidak seperti yang dulu lagi. Kali ini kami sungguh-sungguh ingin berteman dengan kamu. Kamu mau yaa? Plasee!
Devi          : Kalian serius?
Tricha      : Iya, kami serius!
Devi          : Wah,iya aku mau!
Tricha      : Jadi, mulai dari sekarang, kita berempat bersatu dalam “TheBF4ever” yang penuh warna! (sambil merangkul seluruh temannya)
Devi          : Maksudnya?
Semua      :Best Friend Forever!!!

created by : Tiffany Mariyam Pasaka :)

_TAMAT_

Sabtu, 21 April 2012

Detctive_Tiffany.Way: LUKA LUBANG KUCING

Detctive_Tiffany.Way: LUKA LUBANG KUCING: PENYEMBUHAN LUKA LUBANG PADA KUCING Kucing merupakan binatang peliharaan yang populer di dunia.Selain karna kucing lucu,sedikit pintar, dan...

LUKA LUBANG KUCING

PENYEMBUHAN LUKA LUBANG PADA KUCING

Kucing merupakan binatang peliharaan yang populer di dunia.Selain karna kucing lucu,sedikit pintar, dan unik. Umur kucing paling tinggi 3 atau 2 bahkan 1 tahun untuk kucing yang tinggal di wilayah ramai (dekat jalan raya,perumahan padat).Kebanyakan kucing tersebut meninggal karna perkelahian, atau kecelakaan karna tertabrak kendaraan. Dibandingkan dengan kucing yang hidup di perkampungan, atau kucing perumahan, hidupnya bisa mencapai 15 tahun. Hidupnya kucing tersebut dapat dibilang sangat aman, kebanyakan kucing tersebut meninggal karna tua.Itu menurut saya :D
Saya memiliki seekor kucing hitam, namanya Tumang. Dari pengalaman Tumang itulah yang saya ingin bagikan kepada kalian.
Tumang pernah hilang, selama 4 hari ia tak pulang. Saya sangat khawatir dan saya sempat berpikir bahwa Tumang mungkin sudah meninggal. Namun ternyata, setelah hari ke-5, saya melihatnya berada di belakang rumah saya.
Pada saat saya ingin menggendong Tumang, saya terkejut dan sedikit ngeri melihat luka lubang besar di punggung Tumang. Saya pun segera membawa Tumang ke dalam rumah, dan memberinya makan. Setelah ia kenyang, ia pun tidur sangat lamaaa.
Saya terus memikirkan Tumang,'apa yang menyebabkan luka itu??' 'bagaimana bisa Tumang masih hidup dengan luka lubang parah seperti itu?' 'kemana saja ia selama 4 hari?' 'bagaimana cara saya menyembuhkan Tumang??' 'Apa Tumang bisa normal kembali??'
Keesokan harinya saya orangtua saya mencoba untuk mambalut luka Tumang dengan perban, namun selalu gagal dan gagal. Perban itu pasti akan melorot ketika Tumang berjalan.
Saya pun memutuskan untuk membiarkan luka itu, karena saya berpikir kalau Tumang dapat menyembuhkan lukanya sendiri.
Luka Tumang semakin parah, dari lubang itu mengeluarkan cairan nanah, dan bulu-bulu di sekitarnya juga rontok. Untuk mengatasi infeksi pada kucing, berikan obat ampicilin (campur di makanannya)
Setelah beberapa hari, luka Tumang sudah 85% sembuh, saya senang dan saya juga heran, mengapa secepat itu luka Tumang dapat sembuh. Luka lubangnya seperti tertambal oleh sesuatu, saya mencoba untuk lebih menelitinya.
Perkiraan saya ternyata benar! Kucing menggunakan bulunya untuk menambal luka lubang, dengan cara mencabut bulunya. Itulah sebabnya di sekitar luka lubang tersebut bulu-bulu kucing rontok dan botak. Hal itu saya lihat dari tambalan luka tersebut terdapat  akar-akar bulu. Bukti bahwa Tumang menyembuhkan lukanya dengan bulunya yaitu, ketika sore hari Tumang sedang menjilati lukanya, tambalan luka itu terlepas dan terlihat jelas bahwa tambalan itu terbuat dari bulunya sendiri.
Tidak beberapa lama, luka Tumang pun dapat sembuh 100%. Sekarang ia sudah sehat dan normal kembali, bulunya pun sudah mulai tumbuh kembali. Jadi, jangan khawatir jika kucing anda mengalami luka lubang, luka itu dapat sembuh tanpa bantuan manusia. Anda cukup memberikan obat ampicilin untuk mempercepat penyembuhan luka kucing.

Sekian penjelasan saya mengenai penyembuhan luka lubang kucing.
Maaf jika kata-kata saya sangat kurang teratur,ada banyak kesalahan, atau kurang jelas. Karena ini blog pertama saya :D
Hehe

_Tiffany Way Pasaka_